Filosofi Unik Jawa Dalam Penyebutan Angka

Filosofi Unik Jawa Dalam Penyebutan Angka – Mungkin diantara dari yang membaca artikel ini adalah orang jawa. Saya sendiri juga orang jawa ya. Bila memang Anda adalah orang jawa, disini saya ingin sedikit berbagi filosofi tentang bilangan angka dalam bentuk bahasa jawa. Kata temen-temen saya sih bilangnya “otak atik matuk”.

Falsafah dan petuah jawa ini tergolong unik, kenapa seperti itu? Yuk kita bahas sambil ngopi yahh.. Orang Indonesia bila menyebutkan angka bisa dikatakan mudah ya, tinggal ditambahkan saja seperti contoh setelah sembilan ada sepuluh, dua puluh, duapuluh satu, tiga puluh, tiga puluh satu dan seterusnya. Tetapi kalau dijawa beda lo ya, sehabis bulatan puluhan memiliki arti berbeda ya. Contohnya setelah sepuluh (10) tidak sepuluh siji (11), sepuluh loro (12) dan seterusnya melainkan sewelas. 

Filosofi Unik Jawa

Kata-kata yang unik bukan? Dan itupun juga berlanjut sampai seterusnya. Sebelumnya saya juga jalan-jalan digoogle ya guys, setelah baca sana dan baca sana lagi, ternyata ada arti yang sangat unik dan memiliki makna yang sangat luar biasa. Dalam penyebutan angka jawa ini memang bisa dikatakan memiliki penyebutan yang berbeda dan penyebutan ini hanya sampai angka 60. Dan makna ini juga dikaitkan dengan umur manusia. Angka 60 ini memang umur rata-rata dari manusia kan. 

# Kita mulai dari angka 11 sampai 19 dulu ya guys. Dalam petuah jawa memang penyebutan untuk angka sebelas ini adalah sewelas, rolas, telulas, ... , sampai songolas. Dan intinya puluh diganti dengan sebutan welas. Tahukah Anda arti kalata welas? Welas memiliki arti welas asih (belas kasih) dan angka ini masih bisa dikaitkan dengan angka dalam bahasa Indonesia yaitu belas (sebelas, duabelas, tiga belas, dst). Intinya masih tentang belas kasih ya. 

Arti makna diatas adalah tentang sebuah belas kasih terhadap lawan jenis. Jadi dimasa itu merupakan masa pertumbuhan yang disebut dengan masa remaja dimana masa tersebut merupakan masa dimana mengenal arti kasih sayang dengan lawan jenisnya. 

# Selanjutnya angka 21 sampai 29. Dalam Bahasa Indonesia disebut dua puluh satu, duapuluh dua dan seterusnya. Tetapi dalam bahasa jawa disebut dengan selikur (21), rolikur (22), dst. Dengan mengambil garis besar LIKUR. LIKUR diartikan sebagai Lingguh KURsi yang artinya adalah duduk dikursi. Makna ini bila kita jabarkan dalam bahasa Indonesia artinya adalah manusia akan mendapatkan kehidupannya diusia itu yaitu di usia 21 sampai 29. Biasanya orang akan mendapatkan Harta, Tahta dan Jodoh di usia itu. (bener ga guys??) ingat ini rata-rata ya tidak semua orang begitu.

Selain itu dalam pengucapan angka 25 sangatlah berbeda, yaitu SELAWE (berbeda dengan lainnya) karna angka ini adalah angka yang paling spesial ya. SELAWE (Seneng-senenge Lanang lan Wedok) yang memiliki arti sukasukanya laki-laki dan perempuan dan bermakna diusia sekian mayoritas orang akan menemukan pasangan hidupnya karena juga merupakan puncak dari asmara didalam hidupnya. Oleh sebab itu umur sekian adalah idealnya orang menikah dan membina sebuah keluarga baik laki-laki ataupun perempuan.

# Untuk angka 30 sampai dengan 49 angka disebut dengan sebutan yang normal atau biasa. Tetapi di angka 50 inilah yang memiliki arti lagi. Diangka 50 dalam bahasa Jawa disebut dengan sebutan SEKET (Seneng KEThotan)  yang bila diartikan adalah suka memakai tutup kepala seperti topi / kopyah/ songkak dll. Hal ini dimaknai dengan manusia diusia lanjut seperti ini sudah waktunya berobat..eh bertobat maksudnya :D. Maksudnya kebanyakan orang diusia seperti ini adalah masa dimana manusia memfokuskan pada ibadahnya untuk bekal di akhirat nanti.

# Yang terakhir adalah angka 60 yang memiliki sebutan SEWIDAK. Angka ini merupakan sebuah angka yang cukup menakutkan ya, karena angka SEWIDAK (60) ini memiliki kepanjangan Sejatine Wis wayahe tinDAK yang diartikan kebanyakan manusia diusia 60 adalah masalah untuk pergi dari dunia atau meninggalkan dunia ini. Dan itupun juga juga banyak orang yang tau ya, bila memiliki umur yang lebih dari itu bisa juga dikatakan sebagai bonus dari ALLAH SWT.

Nah bagaimana nambah ilmu kan dari pitutur jawa yang unik kaya diatas. Ya semoga bisa bermanfaat ya buat pembaca, tapi ingat ini hanya sebagai sharing saja dan jangan membuatnya berlebihan ya. Semua yang ada didunia ini tergantung dari takdir dari Sang Maha Pencipta ya. Jadi beranggapan ini adalah patokan hidup. Ini hanya sebagai filsafat orang jawa yang cukup unik kalau menurut saya. Jadi tolong disikapi juga dengan bijak dan baik ya. Okay terimakasih sudah berkunjung, nantikan lagi informasi menarik lainnya di bambu muda.



Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di http://www.bambumuda.com/

0 komentar:

Posting Komentar

Arsip Blog

Lagi Trend